Gile, gue abis buka blog temen-temen gue. Setelah gue nilai dengan penilaian terperinci gue, akhirnya untuk blog yang paling :
*Paling bagus pilka (pilihan kata) nya sekaligus paling garing : semuatentangchaca.blogspot.com
*Paling canggih : Ryan&Rio (kan udah gua bilang se paket) rioitu-muri.blogspot.com, ryanmrf.blogspot.com
*Paling galau : poeamkp.blogspot.com
*Paling ajeg bali : candrapigment.blogspot.com
*Paling simple : aboutdwimahayana. blogspot.com
*Paling garing dan ga kreatif : odikgantengpokonya.blogspot.com
Mudah-mudahan bener nama-nama blognya. Setelah gue memberi penilaian tentang blog temen-temen gue, gue nyadar. Blog gue ternyata ancur abis. Akhirnya gue mikir, manusia ga ada yang sempurna. Kita sering mengkritik orang dengan kata-kata yang sangat pedas sebelum kita mengkritik diri kita sendiri. Hal ini sering gue lakukan untuk temen-temen gue. Gue sering banget comment entah gambar, skil bermain musik, karya seni, maupun tugas mereka tanpa melihat punya gue dulu. Sebenernya gue sering tersinggung mendengar kritikan orang, tetapi tetap melakukan hal yang serupa untuk temen-temen gue. Gue ga mikir gimana perasaan mereka setelah menerima kritikan dari gue. Tentu saja hancur lebur. Kritikan yang seharusnya membangkitkan semangat di hati orang, malah membuat hancur di hati kecil orang tersebut. Kadang-kadang, kita sering tidak menyadari bahwa kita senang menyakiti hati orang. Hal ini baru gue sadari setelah gue menerima kritikan tentang permainan gitar gue oleh temen gue yang memang ekspert dalah hal musik.
“Za, tolong dong. Mainan gitar lo itu sama kayak mainan gitar anjing lagi mencret. Udah, lo pergi aja sono. Bising tau ga."
Hati gue langsung to the jleb. Ketusuk tiang bendera depan sekolah. Anjrit nih orang, gampang banget ngomongnya. Masa mainan gitar gue di samain ama anjing lagi mencret. Dan kata-kata “anjing lagi mencret” pun masih nanceb di hati gue. Akhirnya, gue mencoba meng introspeksikan diri dengan cara bermain gitar sambil merenung. Setelah itu, pikiran gue mendapat pencerahan dari entah lah yang membuat gue ngetik panjang lebar kayak begini. Nobody’s Perfect.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar